Diet Keto Baik Gak Sih Bagi Kesehatan?
Di zaman yang serba modern ini, berbagai jenis diet mulai digandrungi bukan hanya oleh kaum wanita tapi juga kaum pria. Salah satunya adalah diet Keto, yaitu diet yang pada intinya melakukan pembatasan dalam mengkonsumsi karbohidrat dan sebagai gantinya mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung lemak tinggi seperti mentega, minyak, daging, ikan, telur dan keju yang dikombinasikan dengan sayur rendah karbohodrat seperti sayuran hijau dan kembang kol dalam jumlah terbatas.
Para penganut diet Keto ini mempertahankan status ketosis di dalam tubuhnya dengan cara melakukan pembatasan konsumsi karbohodrat sampai batas sekitar 50 g saja per harinya. Dengan asupan seperti ini, tubuh dipaksa untuk membakar lemak sebagai sumber energi. Bukan hanya itu, dalam diet Keto, asupan protein juga dibatasi, mengingat bahan makanan ini mengandung protein yang dapat dikonversi menjadi glukosa. Bahkan, banyak di antaranya juga membatasi asupan buah buahan.
Hal ini tentu saja mengundang banyak perdebatan terkait manfaat dan pengaruhnya bagi kesehatan. Bagi sebagian orang, diet Keto diklaim sangat bermanfaat karena dapat menghilangkan rasa lapar dalam jangka waktu lebih lama dan menghentikan penggunaan obat tertentu yang rutin dikonsumsi misalnya obat asma. Di lain pihak, pakar gizi dan kesehatan berpendapat bahwa diet Keto TIDAK memenuhi persyaratan patokan gizi sehat dan seimbang, mengingat dalam Diet Keto, asupan buah, sayuran dan bahan makanan kaya serat cenderung dibatasi dan digantikan dengan konsumsi lemak jenuh dan daging merah. Bila hal ini dilakukan dalam jangka waktu lama, tentu tubuh akan kekurangan serat, vitamin, mineral dan phytochemical yang dapat memicu terjadinya penyakit degeneratif. Pakar kesehatan berpendapat bahwa diet Keto mungkin berbahaya untuk penderita darah tinggi dan diabetes.
Orang Yang Pertama Kali Memperkenalkan Diet Keto
Gambar 1 dr. Gianfranco Capello, Penemu Diet Keto
Diet keto pertama kali diperkenalkan oleh dr. Gianfranco Capello, seorang professor dari Universitas Sapienza di Italia. Menurut penelitiannya, rata-rata peserta diet mengalami penurunan berat badan sebesar 10.2 kg setelah menjalani 2.5 siklus diet ketogenik (sekitar 5 – 8 minggu). Capello menyimpulkan bahwa metode diet ini merupakan cara yang cukup efektif untuk menurunkan berat badan pada penderita obesitas dengan efek samping yang minimal.
Makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penganut diet keto antara lain daging domba, sapi, ikan, unggas, telur, buah raspberry, sayuran hijau seperti bayam, kangkung, kembang kol, dan brokoli. Sedangkan makanan yang TIDAK boleh dikonsumsi saat menjalani diet Keto antara lain jeruk, apel, pisang, kentang, ubi jalar, madu dan makanan kaya akan gula. Minuman seperti the dan kopi masih dapat dikonsumsi, namun tidak dengan pemanis apapun. Dengan demikian, pada prinsipnya, diet Keto menganjurkan makanan dengan komposisi 70% lemak, 25% protein dan 5% karbohidrat.
Selebriti Tanah Air yang Turunkan Berat Badan dengan Diet Keto
Berikut ini 5 seleb Indonesia yang berhasil menurukan berat badannya dengan Diet Keto
Para penganut Diet Keto tampaknya belum memahami sepenuhnya dampak jangka panjang diet ini. Meskipun terbukti telah menurunkan berat badan dengan lebih cepat, namun studi terbaru menunjukkan bahwa level low-density lipoprotein cholesterol orang yang mengkonsumsi low-carb, high-fat (LCHF) mengalami peningkatan sebanyak 44%. Hal ini tentunya sangat mengkhawatirkan karena low-density lipoprotein cholesterol terkait dengan peningkatan resiko penyakit cardiovascular.
Para pelaku Diet Keto biasanya mengalami efek samping yang disebut dengan flu Keto di awal periode diet. Gejala yang timbul adalah sakit kepala, merasa lelah, mengalami iritasi, sembelit, mual dan muntah. Hal ini terjadi karena kurangnya konsumsi karbohidrat menyebabkan tubuh membakar lemak sebagai sumber energinya. Pemecahan lemak sebagai sumber energi ini akan menghasilkan keton yang akan dibuang melalui kencing yang lebih sering. Kondisi ini akan menyebabkan tubuh mengalami dehidrasi karena tubuh kehilangan cairan dan elektrolit seperti sodium, magnesium dan potassium. Hal ini tentu akan mempengaruhi kesehatan ginjal.
Di sisi lain, pembatasan konsumsi karbohidrat sebagai sumber energi dapat menimbulkan kondisi yang dinamakan brain fog serta kesulitan berkonsentrasi. Di samping itu, hal ini juga akan meningkatkan keinginan untuk ngemil makanan yang mengandung gula tinggi. Secara umum, dampak negatif lainnya dari diet Keto adalah kesulitan bernafas, sembelit, siklus menstruasi yang tidak teratur, kehilangan kepadatan tulang dan sulit tidur.
Kesimpulannya
Berbagai macam diet sebenarnya memiliki prinsip yang sama, yaitu melakukan pembatasan konsumsi energi. Namun pengikut diet Keto seringkali merasakan rasa kenyang dalam jangka waktu yang lebih lama, yang tentunya lebih menguntungkan karena dapat mengurangi konsumsi. Namun dalam hal ini belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa diet Keto lebih efektif dibanding dengan diet lainnya dalam hal menjaga berat badan.
Penurunan berat badan yang sering diklaim pengikut diet Keto seharusnya bukanlah satu satunya manfaat yang perlu ditonjolkan. Namun sebaliknya, tubuh yang sehat dengan gizi seimbanglah yang perlu ditekankan sebagai bagian dari dari gaya hidup sehat. Menurut pakar kesehatan dan gizi, seringkali manfaat diet Keto ini terlalu dibesar-besarkan padahal belum dapat dibuktikan secara ilmiah apakah diet Keto ini bermanfaat bagi kesehatan dan dalam jangka panjang tidak berpengaruh negatif pada tubuh.
Oleh sebab itu, sebelum menjalani diet tertentu ada baiknya kita menganalisa dampak positif dan negatif dari diet yang akan dijalani. Sering kali orang yang menerapkan diet tertentu lebih menekankan pada penampilan semata yaitu berat badannya yang ideal agar penampilannya lebih menyakinkan dan percaya diri dibanding dengan pengaruh jangka panjangnya bagi kesehatan.
Daftar Pustaka
Kumparan. 2018. Lima Selebriti yang Turunkan Berat Badan dengan Diet Keto. Diakses tanggal 28 Februari 2020. https://kumparan.com/kumparanhits/5-selebriti-tanah-air-yang-turunkan-berat-badan-dengan-diet-keto-1536409449413897823
Surya, Fahrisa. 2018. Makanan yang Boleh dan Tak Boleh Dikonsumsi Saat Menjalani Diet Keto. Diakses tanggal 28 Februari 2020. https://www.grid.id/read/04193064/makanan-yang-boleh-dan-tak-boleh-dikonsumsi-saat-menjalani-diet-keto?page=2
Sasongko, Laras Prabandini. 2017. Mengenal Diet Keto. Diakses tanggal 28 Februari 2020. https://indonesiare.co.id/id/knowledge/detail/196/Mengenal-Diet-Keto
Kontributor: Cindy Fratika Andriani (DIII Gizi Reguler XIX)
4,545 total views, 23 views today